Thursday 6 March 2008

Tetesan semangat

Dan semua dimulai!!!

“Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu…” -Arai-

Ya, hanya diawali dari sebuah impian, impian yang kosong bagi sebagian orang di sekitarku. Dengan segala handicap yang melekat di lengan-lengan kecil ini, aku menetapkan hati, mengepalkan tangan, menutup telinga, menegakkan kepala, dan yang penting, mengayunkan langkah kaki. memutuskan untuk HARUS bisa kuliah di luar negeri melanjutkan studi S2, bagaimanapun caranya, bagaimanapun caranya. Entah harus memerah keringat menjadi TKI, pengungsi, au pair, narapidana atau apapun, aku harus bisa mengejar cita-cita ini. Cita-cita yang mungkin bisa merubah pandangan-pandangan orang atas segala ketrbatasan yang mereka miliki. Menjadikannya sebagai titik tolak memperbaiki kehidupan dan mengembangkan diri menuju manusia seutuhnya. Mungkin terdengar sedikit naïf, tapi itulah kenyataannya. Kenyataan yg tak bisa ditawar lagi.



write by JOE_32

Tuesday 4 March 2008

Cita Cita Sahabatku Fery




Fery sahabat kecilku

Langkah langkah kecil Feri semakin cepat ketika dari kejauhan hamparan hijau sawah tempat emaknya bekerja mulai nampak , tak peduli rumpun perdu membuatnya beberapa kali terjatuh. Gurat bahagia nampak jelas diwajah bocah berumur 9 tahun itu.
“Mamak… mamaak…. Aku entok (dapat) beasiswa..!!” teriakan feri sambil terus berlari menemui ibunya yang tengah sibuk mencabuti rerumputan diantara padi yang baru mulai tumbuh. Sementara itu Ade , salah satu dari tim relawan Dompet Dhuafa Nampak kesusahan melintasi pematang sawah yang becek dan lembek. Sambil mengelap kakinya yang penuh lumpur Ade mengucapkan salam pada Supad, ibu Feri.
“Ada apa tho nak kok nyusul kesawah, mamak kok jadi deg degan… ,kowe karo sopo?(kamu dengan siapa).” ujar Supad , dengan gugup menyongsong kedatangan anaknya, sambil sibuk mengelap tangannya untuk menyambut sang anak. Tak biasanya Feri menyusul ketempat ibunya bekerja sebagai buruh upah di sawah milik tetangganya, apalagi Feri tidak sendiri, di temani oleh dua orang Relawan Dompet Dhuafa.
Dengan terengah engah Feri menjelaskan pada ibunya kalau ia dan beberapa teman sekelasnya termasuk dalam daftar penerima beasiswa, Ade dan temannya pun menyampaikan tujuan kedatangan tim relawan tersebut terutama tentang program bea study bagi anak kurang mampu dari program Walls seribu berbagi Unilever.
Fery yang saat ini duduk di kelas III SD Negeri 11 Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Utara, selalu berangkat sekolah pukul 05.30 wib mengingat jarak dari rumah kesekolahnya 3 kilometer lebih, yang ditempuh dengan berjalan kaki. Hal ini membuat Fery menyukai olah raga atletik, terutama lari. Beberapa kali Feri mewakili sekolahnya mengikuti lomba lari di tingkat kecamatan.
“ Syukurlah nak kalau begitu, kamu bisa terus sekolah mewujudkan cita citamu, cukuplah kakakmu Roni yang putus sekolah” ibu berumur 35 tahun itu berkaca kaca, teringat pada Wayan sang suami yang mualaf yang belum genap sebulan meninggalkan mereka untuk selama lamanya menghadap sang khalik,padahal kecemasan akibat gempa bumi yang melanda Bengkulu awal Romadhan lalu belum hilang.
“Waktu bapaknya masih ada, setiap habis sholat magrib, Feri sering bercerita tentang cita- citanya untuk jadi dokter, makanya ‘bapak’ mulai berkebun karet walaupun baru 100 batang, itupun kini belum siap untuk di panen, sawah yang hanya seperempat hektarpun kini belum di olah karena nggak ada tenaganya, sedangkan saya harus upahan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, itulah yang membuat kakaknya terpaksa bekerja sebagai kuli bangunan walaupun usianya kini baru 14 tahun, dia nekat bekerja untuk mewujudkan cita cita sang adik” cerita Supad sambil terus mencabuti rumput di sela sela padi.
“Pokoknya kamu sekolah yang rajin ya Fer, kakak akan terus cari uang untuk menyekolahkan kamu jadi dokter.” pesan sang kakak suatu ketika . Sungguh, sebuah tekad mulia seorang kakak yang ingin melihat adiknya, mengenyam pendidikan yang layak ditengah keterbatasan yang ada. Sementara Supad ibunya, bekerja sebagai buruh upahan membersihkan sawah dengan gaji Rp.12.000 perhari, itupun tidak setiap hari ada tetangga yang mengajaknya bekerja, paling paling dalam sebulan hanya 6 sampai 10 hari ada tetangga yang membutuhkan tenaganya.
Panasnya terik matahari sudah mulai menyengat, ketika kami berpamitan untuk kembali ke sekolah bersama Feri. Dengan wajah sumringah Supad berkali kali mengucapkan terimakasih pada Unilever dan Dompet Dhuafa yang telah bersedia membantu mewujudkan cita cita anaknya.
(dare aries)

Sunday 2 March 2008

KITA SEMUA BUTUH SAHABAT

Kadang hidup memang sulit, penuh dengan masalah dan segala kesulitan, terpisah dari orang tua, masalah dengan pacar, salah paham dengan teman,....... atau bahkan lebih konficated lagi..... hidup berat berkepanjangan hampir tanpa harapan.....

Tak orang yang dapat mengerti kita .... atau kita bahkan tak tahu harus bicara pada siapa... semua jalan serasa tertutup, semangat untuk melanjutkan hidup pun hampir pupus....

Shobat,... yakinlah.... pada saat itu kita membutuhkan seorang teman, yang mau mendengar jeritan hati kita, mau dengan tulus berikan bantuan ato sekedar asi saran yang sejuk dan jalan keluar...,

Pada sahabat, kita bisa lebih terbuka... bisa lebih ringan menghadapi semua masalah...
namun sebaliknya, kita sebagai sahabat musti rela luangkan sisi hati... buat mengerti sahabat kita, berusaha memahami masalahnya... tanpa harus menyinggung perasaan sahabat kita...

hidup memang berat, tapi akan terasa ringan kalo ada tempat buat berbagi....

tetap semangat....... jalani hidup dengan optimis.....
Jangan Pernah Menyerah.....

salam dare

Saturday 1 March 2008

DARE ARIES BROTHERHOOD





Sahabat..........

Menjalin persahabatan adalah hal terindah dalam hidup, bersama jalani pahit manisnya kehidupan, berbagi kebahagiaan dan kesedihan.

Jadilah teman bagi siapapun yang ingin jadi temanmu, bantulah teman mengarungi getirnya hidup, karena suatu saat kita pasti membutuhkan kehadiran seorang teman.

teman yang mampu kembangkan senyum kita di saat kita sedih, teman yang bangkitkan semangat kita disaat jatuh, teman yang hadir di saat sepi......

bro n sis....... betapa indah jika persahabatan itu begitu tulus.... tak ada batasan suku atau agama, tak ada jarak umur atau gender, saling memberi dan mengasihi....

karena kita tak mungkin bisa hidup sendiri.....

SAHABATMU

DARE ARIES2008


Selamat Datang

Selamat Datang di Blog Dare Aries Brotherhood, mari bangun persahabatan di sini. tuliskan komentar kamu, kamu juga boleh curhat atau bahkan ngomelin aku,..
Cheers broo... wellcome to my jungle...